Sabtu, 12 Januari 2013

ANALISIS NOVEL "JENDELA-JENDELA" karya Fira Basuki


ANALISIS NOVEL
JENDELA-JENDELA
karya  Fira Basuki
1.      PENDAHULUAN
Novel adalah karya sastra yang menceritakan kehidupan seseorang yang dibukukan, sedangkan cerpen adalah karya sastra yang di sajikan dalam beberapa halaman saja. Pada umumnya novel lebih rumit daripada cerpen. Tokoh dalam novel lebih banyak daripada tokoh dalam cerpen. Alur dalam novel pun lebih rumit dibandingkan dengan cerpen.
Novel dibangun oleh unsur intrinsik yang sangat dipengaruhi oleh unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik membangun, sedangkan unsur ekstrinsik mempengaruhi. Unsur intrinsik terdiri dari tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik terdapat pada diri pengarang dan lingkungannya, baik lingkungan pendidikan, sosial, budaya, politik, ekonomi, maupun keamanan.
Makalah ini berisi hasil analisis unsur intrinsik yang telah kami lakukan pada novel yang berjudul jendela-jendela yang dikarang oleh Fira Basuki. Nama Fira Basuki sudah tidak asing lagi di dunia sastra. Karya yang ia telah hasilkan pun banyak, contohnya novel trilogi (jendela-jendela, pintu, dan atap). Kemampuan Fira Basuki di dunia sastra telah terlihat saat ia bersekolah. Ia pernah menjuarai lomba menulis di banyak surat kabar (majalah). Selain karena bakat menulis, pengalamannya tinggal di luar negeri juga menjadi inspirasi bagi Fira Basuki dalam menulis.
2.  ISI/PEMBAHASAN
2.1 Sinopsis
June Subagio menikah dengan Jigme Tshering. Jigme adalah seorang berkewarganegaraan Tibet. Mereka dipertemukan di Wichita State University  pada sebuah acara pesta malam  yang diadakan mahasiswa Wichita State University. Saat pesta pada sebuah acara pesta malam yang diadakan mahasiswa Wichita State University. Setelah mereka tinggal di HBD atau Housing Development Board alias rumah susun yang dibangun oleh pemerintah Singapura.
Di Singapura Jigme memiliki sahabat dekat yaitu Dean Sahi. Dean Sahi ialah teman Jigme sejak berumur dua tahun. Tidak hanya Jigme dan Dean yang memiliki hubungan baik, tetapi kedua orang tua mereka pun cukup dekat, terutama kedua ibu mereka.
Selama mereka hidup berumah tangga di HBD, Jigme sangat sibuk dengan pekerjaannya sedangkan June hanya beraktivitas rutin selayaknya ibu rumah tangga. Karena menikah dengan Jigme, June melepaskan pekerjaannya di sebuah perusahaan besar di Indonesia yaitu perusahaan majalah “Cantik”. Hidup June terasa sepi dari hari ke hari. Hingga ia pun mengambil keputusan untuk kembali bekerja. June bekerja di sebuah perusaan Radio di Singapura, yaitu International Voice. Ia bertemu dengan rekan kerjanya Saskia, Purna, Ariel, Yudo Purnomo, dan Miss Ray.
Dengan keadaan rumah tangga yang cukup membosankan dikerenakan mereka berdua saling sibuk. June merasa kesepian. Akhirnya ia pun bermain api dengan Dean, sahabat suaminya sendiri. June bermain api dengan Dean, akan tetapi Jigme tidak curiga sedikitpun, karena mereka sudah lama tidak menjalin hubungan. Hingga akhirnya June merasakan perih pada alat kelaminnya. Saat ia diperiksa oleh Dokter, di dalam vaginanya terdapat jamur. Ia pun bingung harus memberitahukan suaminya atau tidak. Hingga akhirnya June menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Jigme, bahwa ia telah mengkhianati suaminya dan yang lebih ia takuti ia mengkhianati cintanya tersebut bersama sahabat suaminya. Tetapi Jigme ialah suami yang benar-benar baik. Ia tidak marah besar kepada istrinya. Bahkan ia meminta maaf kepada istrinya, bahwa ia telah kurang memberikan kasih sayang kepada istrinya. Akhirnya ia merasakan harus pindah ke Ang Mo Kio agar hubungan rumah tangga mereka dapat diperbaiki. Mereka pindah ke rumah susun yang lebih layak dan dekat dengan tempat kerja June.
June lambat laun sadar akan semua yang telah terjadi. Ia telah membuat banyak sekali kesalahan. Ia belum ada setahun tinggal di Ang Mo Kio, tetapi June memutuskan untuk pindah lagi ke Apartemen pribadi di kawasan Thompson. Merekapun memperbaiki hidup mereka dan memulainya dari awal lagi.

2.2  Analisis Unsur Intrinsik
2.2.1        Penokohan dan Perwatakan
Tokoh adalah orang – orang yang berperan dalam suatu cerita. Sedangkan penokohan adalah watak atau perilaku para tokoh.
·         June Subagio merupakan tokoh protagonis, memilik watak  teliti, ceroboh, boros, pemaaf, peduli, dan ramah. Hal ini dapat dibuktikan melalui :
-           “Setelah memastikan semua terkunci rapat” (hlm.10).
-           “Aku juga tidak berhenti untuk beristirahat di Fredonia, kota antara Wichita dan Pittsburg, seperti biasanya. Sampai-sampai, tanpa sadar mobilku bergerak terlalu ke kanan atau terlalu ke kiri dan tidak jarang klakson kendaraan lain tertuju kepadaku” (hlm.37)
-           “Mama benar, selalu benar. Mama bilang aku boros tidak memikirkan masa depan” (hlm.26).
-           “Saat itu aku memutuskan tidak mau menjadi pacarnya lagi. Aji meratap, mengikutiku pulang, dan berdiri di depan pintu apartemenku seharian penuh. Hatiku luluh dan memaafkannya” (hlm.33-34).
-           “Walau aku coba menghapuskan, ia tahu aku peduli padanya” (hlm.39)
-          “Aku tidak bisa menjelaskannya, tapi kamu tampak berbeda dari luar. Namun satu yang jelas, kamu tetap ramah” (hlm.62)

·         Jigme Tshering merupakan tokoh protagonis, yang memiliki watak penyayang, peduli, cuek, rela berkorban, pekerja keras, pengertian, perhatian, berpendirian teguh. Hal ini dapat dibuktikan melalui :
-           Sayang, I love you sooo much” (hlm.1).
-            “Take care, sayang” (hlm.2).
-           “Jigme tidak peduli penampilan” (hlm.13).
-           “Belum lagi dia rela mengikuti agamamu” (hlm.17).
-           “Terkadang aku merasa Jigme kerja terlalu keras tanpa bayaran yang berarti”(hlm.22)
-           “sudahlah? Aku berharap ia marah besar. Tapi Cuma sudahlah? Harusnya aku menjadi lega dengan sikapnya yang lunak dan penuh pengertian” (hlm.42)
-           “kenapa sih kamu June?”
“Jigme  aku tidak kenapa-kenapa,” jawabku.
“June, sayang kamu sakit?”
“aku tidak kenapa-kenapa,” kataku lagi.
“baiklah aku pulang. Nanti aku bawa makanan dari luar” (hlm.41)
-           “aku sebenernya tidak keberatan, tapi Jigme bersikeras bahwa kami harus mandiri” (hlm.52)
·         Aji Saka merupakan tokoh antagonis, yang memiliki watak perhatian, kasar, pencemburu, berkepribadian ganda. Hal ini dapat dibuktikan melalui :
-          “Ia memberiku banyak hadiah mahal, termasuk jam tangan Gucci yang aku idam-idamkan. Jadilah aku pacarnya” (hlm.28).
-          “Pernah suatu kali ketika bertikai, Aji mendorong tubuhku kuat-kuat” (hlm. 33)
-          “Aji juga mudah cemburu. Aku tidak bisa menyapa teman priaku jika ia berada di sisiku” (hlm.29)
-          “Aku tidak pernah cerita soal dia kepada Aji yang pencemburu” (hlm.68)
-          “Ada kalanya ia baik dan manis. Pada dasarnya mungkin Aji baik, entah mengapa ia selalu berubah begitu cepat” (hlm.35)
·         Joe merupakan tokoh protagonis, yang memiliki watak peduli dan perhatian Hal ini dapat dibuktikan melalui :
-           “Joe datang, aku sudah tidak bisa berkata apa-apa, ia memelukku dan berusaha menggosok-gosokkan tangannya ke sekujur tubuhku” (hlm.33)
-           “Aku ingat Joe mengutuk Aji berkali-kali. Walaupun mereka berteman, Joe tidak pernah suka melihat kelakuan Aji kepadaku” (hlm.33)
·         Mr. Stone merupakan tokoh protagonis, yang memiliki watak: peduli. Hal ini dapat dibuktikan melalui :
-          “Saya ingin membantunya dulu June, saya penasihatnya, bukankah kamu peduli? Tolonglah June. Kamu pasti peduli pada temanmu bukan?” (hlm.36)
·         Papa June merupakan tokoh protagonis, yang memiliki watak  berpendirian teguh dan peduli. Hal ini dapat dibuktikan melalui :
-           “Tapi aku takut dan papa bersikeras menyuruh aku membersihkan utangku” (hlm.44)
-          “Papa khawatir jika aku lari dari utang, pemerintah Amerika terus mencariku, atau jika aku pulang, aku tidak dapat masuk ke negeri paman sam ini lagi” (hlm.44)
·         Saskia merupakan tokoh antagonis, yang memiliki watak sombong. Hal ini dapat dibuktikan melalui :
-          “belum sih…. Tapi aku memiliki banyak teman dari Eropa. Para musisi yang ku wawancarai juga banyak yang berasal dari Eropa dan aku sering menelepon mereka…” (hlm.54)
·         Ariel merupakan tokoh protagonis, yang memiliki watak perhatian. Hal ini dapat dibuktikan melalui :
-           “ June, kamu kenapa lemes banget?” Tanya Ariel melongok kearahku. (hlm. 58)
·          Didit merupakan tokoh protagonis, yang memiliki watak tidak dapat menerima kenyataan dan pendiam. Hal ini dapat dibuktikan melalui :
-           “Aku tidak bisa menerima perbedaan apapun.”(hlm.62)
-          “Didit memang pendiam, ia memang pintar dan kutu buku, tapi ia tidak kaku.” (hlm.66)
2.2.2        Alur/Plot
Rangkaian peristiwa yang dalam suatu cerita yang berhubungan atas dasar sebab dan akibat itu disebut alur (Syafi’ie,1995:10). Pada dasarnya suatu cerita disusun oleh peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh.
Tahap – tahapnya :
-          Pengenalan
Tahap pengenalan digambarkan oleh pengarang pada saat June tinggal di Singapura. June tinggal bersama suaminya yaitu Jigme.  Dengan kebiasaan June yang selalu melihat ke   arah luar jendela.
-          Pertikaian
Tahap pertikaian digambarkan saat June berpisah dengan Aji, masalah lain pun datang. Seperti Papa June difitnah sehingga berhenti bekerja dan memulai usaha barunya, orang tua June tidak mengirim uang lebih. June mulai kesulitan krisis ekonomi.
-          Perumitan
Tahap perumitan digambarkan ketika June berpikir bahwa nasib ia tidak sama seperti Ayano-san. Jika Ayano-san memiliki suami lalu melakukan hal yang terlarang karena ia benar menyukai lelaki lain sedangkan June berbuat  hal terlarang namun ia tidak ada perasaan lebih kepada Dean.
-          Klimaks
Tahap Klimaks digambarkan saat June merasa bersalah atas perbuatannya dan mengakui kesalahan bahwa ia telah berbuat hal yang terlarang dengan Dean, sahabatnya sendiri. 
-          Peleraian
Tahap peleraian ini digambarkan saat Jigme berlapang dada menerima apa yang telah dilakukan oleh istri dan sahabatnya. Baginya, suatu kejahatan tidak perlu dibalas dengan kejahatan pula tetapi, mereka yang melakukan kejahatan suatu saat akan menerima karma.
-          Penyelesaian
Tahap penyelesaian digambarkan ketika June memeluk Jigme dan menyesali apa yang telah ia lakukan. June menyadari dan berpikir Jigme adalah laki-laki yang baik, dan ia memutuskan untuk memperbaiki kehidupan rumah tangganya dengan Jigme.
2.2.3        Tema
Tema adalah pokok pikiran yang akan dikemukakan pengarang kepada pembaca (Syafi’ie,1996:222).
2.2.4        Latar
2.2.4.1 Tempat
Latar tempat adalah keterangan yang menunjukan tempat dimana kejadian itu terjadi dalam sebuah karya fiksi.
·         Pittsburg
Kutipan: “Aku sendiri waktu itu tinggal di Pittsburg sebuah kota di Kansas yang tidak tercantum di peta saking kecil.” (hlm.4)
·         Jakarta
Kutipan: “Aku bosan tinggal di kota metropolitan seperti Jakarta.” (hlm.4)
·         Singapura
Kutipan: “Belum lagi jika mereka tahu aku tinggal di apartemen HBD atau Housing Development Board, alias rumah susun yang dibangun pemerintah Singapura.” (hlm.9)
·            Amerika
Kutipan: Aku kenal Jigme saat sekolah di Amerika. (hlm.4)
·            New York
Kutipan: Setiap liburan kami mengunjungi kedua adiknya menempati rumah di New York. (hlm.28)
·               Wichita
Kutipan: Sementara itu, enam bulan di Wichita hidupku menjadi normal. (hlm.35)
·            Apartemen
Kutipan: “Di tambah lagi, apartemen ini sudah komplet …”(hlm.48)
·         International Voice
Kutipan: Dua minggu menunggu hari pertamaku untuk bekerja di International Voice. (hlm.52)
·         SMA Regina Pacis Bogor
Kutipan: Ia pacar saat di SMA Regina Pacis Bogor. (hlm.65)
2.2.4.2 Waktu
Latar waktu adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah atau kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
·         Pagi hari
Kutipan : “Selamat pagi Singapura! Teriakku sambil merentangkan kedua lengan dan mengulurkan  kepala keluar jendela.” (hlm.1)
·         Musim dingin
Kutipan : “Winter atau musim dingin berarti salju yang ibarat kapas-kapas putih yang berguguran dan juga suasana liburan dengan lampu dan kertas beraneka ragam disekeliling kota.” (hlm.24)
·         Malam hari
Kutipan : “Di suatu malam, aku meneleponnya. Ia tidak ada dirumah, jadi aku hanya meninggalkan pesan di teleponnya.” (hlm.35)
·         Musim gugur
Kutipan : “Selain Little Balkans Day di musim gugur juga ada Halloween.” (hlm.25)
·         Sewaktu SMA
Kutipan : “Dean dan Maryam berpacaran sewaktu SMA” (hlm.107)
·         Masa Reformasi
Kutipan : “Masa reformasi berarti adik Yati yang kerja di pabrik kena PHK?” (hlm.143)
2.2.4.3 Suasana
Latar suasana adalah keterangan yang mengarah pada suasana yang terjadi pada suatu peristiwa.
·         Romantis
Kutipan : “Sayang, I love you sooo very much, kata Jigme setiap pagi.” (hlm.1)
·         Mengerikan
Kutipan : “Memang sih, terkadang di malam hari kami mendengar suara teriakan, pernah juga suara piring dilempar. Atau suara kucing menjerit kesakitan.” (hlm.11)
·         Marah
Kutipan : “Aji yang sedang menyetir menengok kearahku dan mulai menaikkan alisnya, tanda marah” (hlm.30)
·         Sedih
Kutipan : “Aku sungguh ingat, air mataku yang terasa hangat membasahi wajahku yang nyaris beku.” (hlm.33)
·         Gembira
Kutipan : “Betapa bahagia hatiku ketika Miss Ann Ray berkata,”Selamat menjadi keluarga Internasional Voice.”(hlm.51)
·         Ketakutan
Kutipan : “Aku gemetar, kedua tangannya mengelus-elus tangan kananku. Berbeda dengan Jigme, sapuannya menggetarkan sekali. “Dean……”, Cuma itu yang kuucapkan dengan rasa takut. (hlm.104)

2.2.5 Sudut Pandang
Sudut pandang adalah dimana penulis menempatkan atau menghadirkan tokoh dalam suatu cerita. Novel ini menggunkaan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
            Kutipan: ”Biarpun Jigme juga sekolah di Amerika, tetapi orang tuanya tidak kaya. Bapaknya pekerja keras, sedangkan Ibunya tidak bekerja. Kini mertuaku sudah pensiun. Mama ingin jika aku menikah, suamiku bertanggung jawab terhadap kehidupan materiku. Ya, paling tidak keluarganya bisa membantu. Aku selalu memastikan mama bahwa aku tidak akan meminta uang lagi jika menikah. Walupun aku tahu mama, jika aku butuh ia akan tetap memberi.” (hlm.27)
2.      SIMPULAN
Novel Jendela-Jendela ini menceritakan kehidupan sepasang suami istri muda. Tokoh-tokoh dalam novel ini, rata-rata adalah tokoh protagonist. Novel ini bertemakan kehidupan dari berbagai macam sisi, karena penulis menceritakan kehidupan tokoh-tokohnya dengan sifat masing-masing yang berbeda. Novel ini memiliki latar tempat antara lain Amerika, Indonesia, dan Singapura. Dalam penulisan novel ini penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Terlihat dari pikiran tokoh utama dalam menjelaskan tokoh lainnya.
PUSTAKA ACUAN
Keraf,Gorys.1976.Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa.End
Syafi’ie,Imam.1996.Terampil Berbahasa Indonesia 1. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Syafi’ie,Imam.1995.Terampil Berbahasa Indonesia 3. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sugono,Dendi.2003.Buku Praktis Bahasa Indonesia 1.Jakarta:Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

6 komentar:

  1. Halo Mbak Ratih, saya Debby dari Jatinangor, mbak saya sedang mencari buku Jendela-Jendela karya Fira Basuki untuk keperluan skripsi. Apakah mbak Ratih tahu di mana saya bisa mendapatkannya mbak, atau apakah saya bisa minta tolong fotokopikan buku ke mbak nanti saya transfer biaya dan ongkirnya. Makasih ya mbak, maaf sebelumnya merepotkan :).

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba cari di gramed dulu mbak. Atau di perpus sekolah-sekolah SMA. Dulu saya menganalisis novel tersebut, meminjam novel Jendela-Jendela di perpus SMAN 98 Jakarta. Atau coba mba cari di perpustakaan nasional di salemba.

      Hapus
  2. Apa asosiasi pengarang dalam novel tersebut?

    BalasHapus