Kamis, 28 Juni 2012

Biografi Mohandas Karamchand Gandhi “Mahatma Gandhi”


“Mohandas Karamchan Gandhi” alias “Mahatma Gandhi” lahir di Porbandar, semenanjung Khatiawar, India. Tanggal 2 Oktober 1869. Mahatma Gandhi adalah anak ke-4 dari Tuan Karamchand seorang perdana menteri yang mengabdi pada raja Porbandar dan Nyonya Puitbai, seorang wanita yang shaleh.
          Gandhi bersekolah di Porbandar. Ia merupakan murid yang lemah dalam berhitung dan berteman, selain itu ia juga sangat pemalu. Salah satu kelebihan yang ia miliki adalah ketelitian dan harga diri.
          Pada tahun 1882, Gandhi baru berumur 13 tahun. Pada tahun itu Mahatma Gandhi baru menduduki bangku kelas 2 SMP dan ia pun menikah dengan Kasturbai, seorang gadis cantik yang sebaya dengan Gandhi. Sejak masih kecil, Gandhi adalah penampung setia ajaran hindu, islam, jainisme, dan budhisme.
          Pada tahun 1885, Tuan Karamshand, ayah Gandhi meninggal dunia. Ketika itu Gandhi telah mendapat diploma SMA. Keinginannya melanjutkan kuliah di bidang kedokteran kandas kerena keluarganya tidak menyetujuinya. Akhirnya, sebelum genap sembilan belas tahun Gandhi berlayar ke Inggris untuk melanjutkan pendidikannya di bidang hukum. Ketika itu Kasturbai istrinya, baru melahirkan “Harilal”, anak pertama mereka.
          Pada tahun 1891, tanggal 10 Juni, Gandhi lulus sebagai pengacara lepasan London University. Tanggal 12 Juni 1891 ia meninggalkan Inggris, setelah mendaftarkan diri pada Mahkamah Agung sebagai asisten bagi pengacara yang akan memulai praktek.
          Ketika Gandhi kembali ke India, ia tidak lagi bertemu dengan Ibunya. Pulitbai meninggal ketika Gandhi masih belajar di London. Segera Gandhi membuka kantor prakteknya di Rajkot. Gandhi telah gagal. Gandhi mencoba kembali peruntungannya di kota besar Bombay, tetapi masih tidak berhasil. Selanjutnya Gandhi bekerja pada bidang hukum pada Raja Porbandar. Tak lama kemudian, ia mengabdi bada Raja Porbandar, ia pun mengundurkan diri karena ia merasa dirinya tidak berguna.
          Tahun 1893 Gandhi berlayar ke Afrika. Ia menetap di Johannesburg, sebuah kota besar di Afrika. Sayangnya orang–orang India di Afrika merupakan kaum yang tertindas dan tidak di sukai oleh orang–orang kulit putih di Afrika selatan. Dimanapun orang India berada, mereka akan di tindas semaunya. Sejak saat itu Gandhi mengajukan perlawanan, perlawanan terhadap penindasan orang–orang India yang dilakukan oleh orang–orang Afrika.
          Tujuan Gandhi lebih cenderung memperhatikan perbaikan kemanusiaan daripada perbaikan politik. Sebab baginya tidak ada artinya kedudukan seseorang naik, sedangkan kepribadiannya tidak.
          Orang–orang India di Afrika memang mengalami kekerasan dari ras kulit putih Afrika selatan. Mereka dilarang berdagang, tidak boleh memiliki tanah, tidak diizinkan berjalan di trotoar. Bahkan bisa dibilang hidup mereka tidak aman. Mereka diseret dan ditendang seenaknya.
          Gandhi sempat menjadi korban kekerasan tersebut, bahkan nyawa Gandhi sempat menjadi taruhannya. Tetapi nyawa Gandhi berhasil diselamatkan oleh nyonya Alexander, istri seorang polisi kota.
          Pada tahun 1899, perang Boer dimulai. Perang ini terjadi antara Negara Inggris dan Belanda, tetapi tidak di tanah air mereka, melainkan di Afrika Selatan. Gandhi tidak bisa diam begitu saja. Jiwa kemanusiaannya tergerak untuk membuat pasukan palang merah untuk membantu Inggris. Dia dan seluruh warga Negara India membentuk Palang Merah India dan menyelamatkan korban–korban perang. Perang Boer akhirnya berakhir pada tahun 1902. Harapan Gandhi dari pasukan Palang Merah Indianya yang membantu inggris dapat membuat perlakuan orang Inggris kepada warga negara india dapat berubah, tetapi kenyataanya tidak. Bahan negara Inggris sampai membuat undang–undang anti India pada tahun 1907. Karena alasan itulah Gandhi menetap di Afrika selama 20 tahun.
          Gandi adalah termasuk seseorang yang pribadinya tak tergoyahkan. Apapun yang ia mau lakuakan, harus ia lakukan walaupaun ditentang oleh istrinya sekaliapun. Memang itulah Gandhi, sikapnya, tingkahnya, dan perbuatannya, didasarkan oleh watak yang tak terpikirkan oleh orang lain.
          Tanggal 22 Agustus 1906, di Transvaal diumumkan bahwa orang–orang India yang berumur 8 tahun harus didaftarkan untuk membatu kemiliteran Afrika. Oang India yang tidak mendaftar akan didenda, dipenjarakan, atau diusir dari propinsi. Undang undang itu berlaku mulai tahun 1907. Gandhi menolak untuk mendaftarkan diri, diikuti pengikut–pengikut Gandhi. Kerena mereka semua menolak, mereka semua dipenjarakan.
          Jendral Jan Christian Smuts menjanjikan jika Gandhi mendaftarkan diri, semua orang India akan dibebaskan. Gandhi akhirnya mendaftarkan diri walaupun ia diancam dibunuh oleh Mir Alam, pengikut Gandhi yang tidak setuju.
          Janji Jendral Smuts ternyata memang omong kosong belaka. Jendral Smuts tidak pernah membebaskan orang–orang India. Gandhi tidak pernah menyesalinya. Ia bahkan mensyukirinya sebagai ilham.
          Di dalam penjara ia merencanakan tahtik untuk mengalahkan pemerintahan Afrika. Ketika ia bebas dari penjara, ia pergi ke Inggris untuk meminta bantuan pemerintah Inggris. Raja muda Lord Hardinge, wakil pemerintah India mengutuk peristiwa ini.
          Akhirnya Jendral Smuts mengakui keunggulan Gandhi. Kemenangan bagi India. Pajak dihapuskan, perkawinan Hindu, Parsi, dan agama lainnya disahkan pemerintah.
          Pada awal 1915, Gandhi kembali ke India. Gandhi menerima gelar “Sang Mahatma” dari Rabjndranath Tagure. Mahatma berarti manusia hindu yang sempurna.
          Ketika petani–petani Champaran mendapatkan masalah dari pemerintah Inggris, Gandhi membantu mereka. Gandhi membela petani Champaran sebisanya. Gandhi sempat diusir oleh pemerintah Inggris. Tetapi Gandhi tetap berteguh hati untuk tinggal. Akhirnya Gandhi dapat menyelesaikan persoalan para petani Champaran. Ini menunjukan bahwa kekuasaan apapun dapat ditakhlukkan, asal kita mempunyai keberanian dalam mempertahankan kebenaran. Inilah inti dari Satyagraha, kitab yang selalu dibawa dan dipegang teguh oleh Gandhi.
          Pada tahun 1924, Gandhi menyadari semangat rakyat sudah kendur. Tokoh–tokoh India telah berkerjasama dengan pemerintah. Gandhi tidak ingin memaksakan kehendak mereka.
          Pada bulan Agustus 1931, Gandhi berlayar ke London. Bersama dengan orang India lainnya, ia akan menghadiri konverensi meja bundar untuk menentukan nasib masyarakat India. Gandhi bertindak sebagai wakil tunggal kongres. Banyak yang mengagumi Gandhi, bahkan sampai ada yang menganggapnya Tuhan, tetapi Gandhi tetap mengaku sebagai orang biasa. Nasib KMB di London  tidak membuahkan hasil. Gandhi masih gagal untuk membebaskan India dari Inggris.
          Seminggu setelah kepulangannya dari London. Gandhi ditangkap dan dipenjarakan atas tuduhan memberikan perlawanan terhadap pemerintah Inggris. Di dalam penjara justru Gandhi teringat dengan penderitaan kaum Harijan. Bentuk kepedulian Gandhi terhadap kaum Harijan dilakukan dengan cara berpuasa tanpa makan, minum, dan berbuka. Semua orang mengkhawatirkan keadaan Gandhi. Puasa Gandhi berhasil. Benteng kekolotan Hindu telah didobrak oleh puasa kasih sayang Gandhi. Kaum Harijan pun bebas dari penindasan.
          Bualn Februari 1944 Kasturbai, istri Gandhi meninggal dunia. Hal ini membuat Gandhi kehilangan semangat. Pada tanggal 19 Januari 1948, gandhi berpuasa untuk kesatuan Hindu dan Islam di India. Tanggal 18 Januari Islam dan hindu di India berdamai. Gandhi berhasil kembali dengan puasa kasih sayangnya. Akan tetapi, pada tanggal 30 Januari 1948, Gandhi meninggal dunia karena di tembak oleh seorang hindu yang fanatik ketia ia sedang meminpin upacara keagamaan. Gandhi telah berpulang. Warisan yang di tinggalkannya adalah kebajikan, kebenaran, dan cinta kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar