ANALISIS
NOVEL
JENDELA-JENDELA
karya Fira Basuki
1. PENDAHULUAN
Novel adalah karya sastra yang menceritakan kehidupan
seseorang yang dibukukan, sedangkan cerpen adalah karya sastra yang di
sajikan dalam beberapa halaman saja. Pada umumnya novel lebih rumit daripada
cerpen. Tokoh dalam novel lebih banyak daripada tokoh dalam cerpen. Alur dalam
novel pun lebih rumit dibandingkan dengan cerpen.
Novel dibangun oleh unsur intrinsik yang
sangat dipengaruhi oleh unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik membangun,
sedangkan unsur ekstrinsik mempengaruhi. Unsur intrinsik terdiri dari tema,
alur, penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik
terdapat pada diri pengarang dan
lingkungannya, baik lingkungan pendidikan, sosial, budaya, politik, ekonomi, maupun
keamanan.
Makalah ini
berisi hasil analisis unsur intrinsik yang telah kami lakukan pada novel yang
berjudul jendela-jendela yang dikarang oleh Fira Basuki. Nama Fira Basuki sudah tidak asing lagi di dunia
sastra. Karya yang ia telah hasilkan pun banyak, contohnya novel trilogi (jendela-jendela,
pintu, dan atap). Kemampuan Fira Basuki di dunia sastra telah terlihat saat ia
bersekolah. Ia pernah menjuarai lomba menulis di banyak surat kabar (majalah). Selain
karena bakat menulis, pengalamannya tinggal di luar negeri juga menjadi
inspirasi bagi Fira Basuki dalam menulis.
2. ISI/PEMBAHASAN
2.1 Sinopsis
June Subagio menikah dengan
Jigme Tshering. Jigme adalah seorang berkewarganegaraan Tibet. Mereka
dipertemukan di Wichita State University
pada sebuah acara pesta malam yang diadakan mahasiswa Wichita State
University. Saat pesta
pada sebuah acara pesta malam yang diadakan mahasiswa Wichita State
University. Setelah
mereka tinggal di HBD atau Housing
Development Board alias rumah susun yang dibangun oleh pemerintah
Singapura.
Di Singapura
Jigme memiliki sahabat dekat yaitu Dean Sahi. Dean Sahi ialah teman Jigme sejak
berumur dua tahun. Tidak hanya Jigme dan Dean yang memiliki hubungan baik,
tetapi kedua orang tua mereka pun cukup dekat, terutama kedua ibu mereka.
Selama mereka
hidup berumah tangga di HBD, Jigme sangat sibuk dengan pekerjaannya sedangkan
June hanya beraktivitas rutin selayaknya ibu rumah tangga. Karena menikah
dengan Jigme, June melepaskan pekerjaannya di sebuah perusahaan besar di Indonesia yaitu
perusahaan majalah “Cantik”. Hidup June terasa sepi dari hari ke hari. Hingga
ia pun mengambil keputusan untuk kembali bekerja. June bekerja di sebuah
perusaan Radio di Singapura, yaitu International
Voice. Ia bertemu dengan rekan kerjanya Saskia, Purna, Ariel, Yudo Purnomo,
dan Miss Ray.
Dengan keadaan
rumah tangga yang cukup membosankan dikerenakan mereka berdua saling sibuk.
June merasa kesepian. Akhirnya ia pun bermain api dengan Dean, sahabat suaminya
sendiri. June bermain api dengan Dean, akan tetapi Jigme tidak curiga
sedikitpun, karena mereka sudah lama tidak menjalin hubungan. Hingga akhirnya
June merasakan perih pada alat kelaminnya. Saat ia diperiksa oleh Dokter, di
dalam vaginanya terdapat jamur. Ia pun bingung harus memberitahukan suaminya
atau tidak. Hingga akhirnya June menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada
Jigme, bahwa ia telah mengkhianati suaminya dan yang lebih ia takuti ia
mengkhianati cintanya tersebut bersama sahabat suaminya. Tetapi Jigme ialah
suami yang benar-benar baik. Ia tidak marah besar kepada istrinya. Bahkan ia
meminta maaf kepada istrinya, bahwa ia telah kurang memberikan kasih sayang
kepada istrinya. Akhirnya ia merasakan harus pindah ke Ang Mo Kio agar hubungan
rumah tangga mereka dapat diperbaiki. Mereka pindah ke rumah susun yang lebih
layak dan dekat dengan tempat kerja June.
June lambat
laun sadar akan semua yang telah terjadi. Ia telah membuat banyak sekali
kesalahan. Ia belum ada setahun tinggal di Ang Mo Kio, tetapi June memutuskan
untuk pindah lagi ke Apartemen pribadi di kawasan Thompson. Merekapun
memperbaiki hidup mereka dan memulainya dari awal lagi.
2.2
Analisis Unsur
Intrinsik
2.2.1
Penokohan dan Perwatakan
Tokoh
adalah orang – orang yang berperan dalam suatu cerita. Sedangkan penokohan
adalah watak atau perilaku para tokoh.
·
June
Subagio merupakan tokoh protagonis, memilik
watak teliti, ceroboh, boros, pemaaf, peduli, dan
ramah. Hal ini dapat dibuktikan melalui :
-
“Setelah memastikan semua terkunci rapat” (hlm.10).
-
“Aku juga tidak berhenti untuk beristirahat di
Fredonia, kota antara Wichita dan Pittsburg, seperti biasanya. Sampai-sampai,
tanpa sadar mobilku bergerak terlalu ke kanan atau terlalu ke kiri dan tidak
jarang klakson kendaraan lain tertuju kepadaku” (hlm.37)
-
“Mama
benar, selalu benar. Mama bilang aku boros tidak memikirkan masa depan” (hlm.26).
-
“Saat itu
aku memutuskan tidak mau menjadi pacarnya lagi. Aji meratap, mengikutiku
pulang, dan berdiri di depan pintu apartemenku seharian penuh. Hatiku
luluh dan memaafkannya” (hlm.33-34).
-
“Walau aku coba menghapuskan, ia tahu aku
peduli padanya” (hlm.39)
-
“Aku tidak bisa
menjelaskannya, tapi kamu tampak berbeda dari luar. Namun satu yang jelas, kamu
tetap ramah” (hlm.62)
·
Jigme
Tshering merupakan tokoh protagonis, yang memiliki watak penyayang, peduli, cuek, rela berkorban, pekerja
keras, pengertian, perhatian, berpendirian teguh. Hal ini dapat dibuktikan
melalui :
-
“Sayang, I love you sooo much” (hlm.1).
-
“Take
care, sayang” (hlm.2).
-
“Jigme tidak peduli penampilan” (hlm.13).
-
“Belum lagi dia rela mengikuti agamamu” (hlm.17).
-
“Terkadang
aku merasa Jigme kerja terlalu keras tanpa bayaran yang berarti”(hlm.22)
-
“sudahlah?
Aku berharap ia marah besar. Tapi Cuma sudahlah? Harusnya aku menjadi lega
dengan sikapnya yang lunak dan penuh pengertian” (hlm.42)
-
“kenapa
sih kamu June?”
“Jigme
aku tidak kenapa-kenapa,” jawabku.
“June, sayang kamu sakit?”
“aku tidak kenapa-kenapa,” kataku lagi.
“baiklah aku pulang. Nanti aku bawa makanan
dari luar” (hlm.41)
-
“aku sebenernya tidak keberatan, tapi Jigme
bersikeras bahwa kami harus mandiri” (hlm.52)
·
Aji Saka merupakan
tokoh antagonis, yang memiliki watak perhatian,
kasar, pencemburu, berkepribadian ganda. Hal ini dapat dibuktikan melalui :
-
“Ia memberiku
banyak hadiah mahal, termasuk jam tangan Gucci yang aku idam-idamkan. Jadilah
aku pacarnya” (hlm.28).
-
“Pernah suatu
kali ketika bertikai, Aji mendorong tubuhku kuat-kuat” (hlm. 33)
-
“Aji juga mudah
cemburu. Aku tidak bisa menyapa teman priaku jika ia berada di sisiku”
(hlm.29)
-
“Aku tidak pernah
cerita soal dia kepada Aji yang pencemburu” (hlm.68)
-
“Ada kalanya ia baik dan manis. Pada
dasarnya mungkin Aji baik, entah mengapa ia selalu berubah begitu cepat” (hlm.35)
·
Joe merupakan tokoh protagonis, yang memiliki watak peduli dan perhatian Hal ini dapat
dibuktikan melalui :
-
“Joe
datang, aku sudah tidak bisa berkata apa-apa, ia memelukku dan berusaha
menggosok-gosokkan tangannya ke sekujur tubuhku” (hlm.33)
-
“Aku ingat Joe mengutuk Aji berkali-kali.
Walaupun mereka berteman, Joe tidak pernah suka melihat kelakuan Aji kepadaku” (hlm.33)
·
Mr. Stone merupakan tokoh protagonis, yang memiliki watak: peduli. Hal ini dapat
dibuktikan melalui :
-
“Saya ingin
membantunya dulu June, saya penasihatnya, bukankah kamu peduli? Tolonglah June.
Kamu pasti peduli pada temanmu bukan?” (hlm.36)
·
Papa June
merupakan tokoh protagonis, yang memiliki watak berpendirian teguh dan
peduli. Hal ini dapat dibuktikan melalui :
-
“Tapi aku takut dan papa bersikeras menyuruh
aku membersihkan utangku” (hlm.44)
-
“Papa khawatir
jika aku lari dari utang, pemerintah Amerika terus mencariku, atau jika aku
pulang, aku tidak dapat masuk ke negeri paman sam ini lagi” (hlm.44)
·
Saskia merupakan
tokoh antagonis, yang memiliki watak sombong.
Hal ini dapat dibuktikan melalui :
-
“belum sih…. Tapi aku memiliki banyak teman dari
Eropa. Para musisi yang ku wawancarai juga banyak yang berasal dari Eropa dan
aku sering menelepon mereka…” (hlm.54)
·
Ariel merupakan
tokoh protagonis, yang memiliki
watak perhatian. Hal ini
dapat dibuktikan melalui :
-
“ June, kamu kenapa lemes banget?” Tanya Ariel
melongok kearahku. (hlm. 58)
·
Didit merupakan tokoh protagonis, yang
memiliki watak tidak dapat menerima kenyataan dan pendiam. Hal ini dapat
dibuktikan melalui :
-
“Aku tidak bisa menerima perbedaan apapun.”(hlm.62)
-
“Didit
memang pendiam, ia memang pintar dan kutu buku, tapi ia tidak kaku.” (hlm.66)
2.2.2
Alur/Plot
Rangkaian peristiwa yang dalam
suatu cerita yang berhubungan atas dasar sebab dan akibat itu disebut alur (Syafi’ie,1995:10).
Pada dasarnya suatu cerita disusun oleh peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh.
Tahap – tahapnya :
-
Pengenalan
Tahap pengenalan
digambarkan oleh pengarang pada saat June tinggal di Singapura. June tinggal
bersama suaminya yaitu Jigme. Dengan
kebiasaan June yang selalu melihat ke
arah luar jendela.
-
Pertikaian
Tahap
pertikaian digambarkan saat June berpisah dengan Aji, masalah lain pun datang.
Seperti Papa June difitnah sehingga berhenti bekerja dan memulai usaha barunya,
orang tua June tidak mengirim uang lebih. June mulai kesulitan krisis ekonomi.
-
Perumitan
Tahap
perumitan digambarkan ketika June berpikir bahwa nasib ia tidak sama seperti
Ayano-san. Jika Ayano-san memiliki suami lalu melakukan hal yang terlarang
karena ia benar menyukai lelaki lain sedangkan June berbuat hal terlarang namun ia tidak ada perasaan
lebih kepada Dean.
-
Klimaks
Tahap Klimaks
digambarkan saat June merasa bersalah atas perbuatannya dan mengakui kesalahan
bahwa ia telah berbuat hal yang terlarang dengan Dean, sahabatnya sendiri.
-
Peleraian
Tahap
peleraian ini digambarkan saat Jigme berlapang dada menerima apa yang telah
dilakukan oleh istri dan sahabatnya. Baginya, suatu kejahatan tidak perlu
dibalas dengan kejahatan pula tetapi, mereka yang melakukan kejahatan suatu
saat akan menerima karma.
-
Penyelesaian
Tahap penyelesaian
digambarkan ketika June memeluk Jigme dan menyesali apa yang telah ia lakukan.
June menyadari dan berpikir Jigme adalah laki-laki yang baik, dan ia memutuskan
untuk memperbaiki kehidupan rumah tangganya dengan Jigme.
2.2.3
Tema
Tema adalah pokok pikiran yang akan
dikemukakan pengarang kepada pembaca (Syafi’ie,1996:222).
2.2.4
Latar
2.2.4.1 Tempat
Latar
tempat adalah keterangan yang menunjukan tempat dimana kejadian itu terjadi
dalam sebuah karya fiksi.
·
Pittsburg
Kutipan: “Aku sendiri waktu itu tinggal di Pittsburg sebuah kota di Kansas yang tidak
tercantum di peta saking kecil.” (hlm.4)
·
Jakarta
Kutipan:
“Aku bosan tinggal di kota metropolitan
seperti Jakarta.” (hlm.4)
·
Singapura
Kutipan: “Belum lagi jika mereka tahu aku tinggal di
apartemen HBD atau Housing Development Board, alias rumah susun yang dibangun pemerintah Singapura.” (hlm.9)
·
Amerika
Kutipan: Aku kenal
Jigme saat sekolah di Amerika. (hlm.4)
·
New York
Kutipan:
Setiap liburan kami mengunjungi kedua
adiknya menempati rumah di New York.
(hlm.28)
·
Wichita
Kutipan: Sementara itu, enam bulan di Wichita hidupku menjadi
normal. (hlm.35)
·
Apartemen
Kutipan: “Di tambah
lagi, apartemen ini sudah komplet …”(hlm.48)
·
International Voice
Kutipan: Dua minggu menunggu hari pertamaku untuk
bekerja di International Voice. (hlm.52)
·
SMA
Regina Pacis
Bogor
Kutipan:
Ia pacar saat di SMA Regina
Pacis Bogor.
(hlm.65)
2.2.4.2 Waktu
Latar waktu adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan masalah atau kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
·
Pagi hari
Kutipan
: “Selamat pagi Singapura! Teriakku
sambil merentangkan kedua lengan dan mengulurkan kepala keluar jendela.” (hlm.1)
·
Musim dingin
Kutipan : “Winter atau musim dingin berarti salju yang
ibarat kapas-kapas putih yang berguguran dan juga suasana liburan dengan lampu
dan kertas beraneka ragam disekeliling kota.”
(hlm.24)
·
Malam hari
Kutipan
: “Di suatu malam, aku meneleponnya. Ia
tidak ada dirumah, jadi aku hanya meninggalkan pesan di teleponnya.” (hlm.35)
·
Musim gugur
Kutipan
: “Selain Little Balkans Day di musim
gugur juga ada Halloween.” (hlm.25)
·
Sewaktu SMA
Kutipan
: “Dean dan Maryam berpacaran sewaktu
SMA” (hlm.107)
·
Masa Reformasi
Kutipan : “Masa reformasi berarti adik Yati yang kerja di pabrik kena PHK?”
(hlm.143)
2.2.4.3 Suasana
Latar suasana adalah keterangan
yang mengarah pada suasana yang terjadi pada suatu peristiwa.
·
Romantis
Kutipan : “Sayang, I love you sooo very much, kata
Jigme setiap pagi.” (hlm.1)
·
Mengerikan
Kutipan : “Memang sih, terkadang di malam hari kami
mendengar suara teriakan, pernah juga suara piring dilempar. Atau suara kucing
menjerit kesakitan.” (hlm.11)
·
Marah
Kutipan : “Aji yang sedang menyetir menengok kearahku
dan mulai menaikkan alisnya, tanda marah” (hlm.30)
·
Sedih
Kutipan : “Aku sungguh ingat, air mataku yang terasa
hangat membasahi wajahku yang nyaris beku.” (hlm.33)
·
Gembira
Kutipan : “Betapa bahagia hatiku ketika Miss Ann Ray
berkata,”Selamat menjadi keluarga Internasional Voice.”(hlm.51)
·
Ketakutan
Kutipan : “Aku gemetar, kedua tangannya mengelus-elus tangan kananku. Berbeda
dengan Jigme, sapuannya menggetarkan sekali. “Dean……”, Cuma itu yang kuucapkan
dengan rasa takut. (hlm.104)
2.2.5 Sudut Pandang
Sudut pandang adalah dimana
penulis menempatkan atau menghadirkan tokoh dalam suatu cerita. Novel ini
menggunkaan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Kutipan:
”Biarpun Jigme juga sekolah di Amerika, tetapi orang tuanya tidak kaya. Bapaknya
pekerja keras, sedangkan Ibunya tidak bekerja. Kini mertuaku sudah pensiun.
Mama ingin jika aku menikah, suamiku bertanggung jawab terhadap kehidupan
materiku. Ya, paling tidak keluarganya bisa membantu. Aku selalu memastikan
mama bahwa aku tidak akan meminta uang lagi jika menikah. Walupun aku tahu
mama, jika aku butuh ia akan tetap memberi.” (hlm.27)
2.
SIMPULAN
Novel
Jendela-Jendela ini menceritakan kehidupan
sepasang suami istri muda. Tokoh-tokoh dalam novel ini, rata-rata adalah tokoh protagonist. Novel ini bertemakan kehidupan dari
berbagai macam sisi, karena penulis menceritakan kehidupan tokoh-tokohnya
dengan sifat masing-masing yang berbeda. Novel ini memiliki latar tempat antara
lain Amerika, Indonesia, dan Singapura. Dalam penulisan novel ini penulis
menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Terlihat dari pikiran tokoh utama dalam menjelaskan tokoh lainnya.
PUSTAKA
ACUAN
Keraf,Gorys.1976.Komposisi:
Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa.End
Syafi’ie,Imam.1996.Terampil
Berbahasa Indonesia 1. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Syafi’ie,Imam.1995.Terampil
Berbahasa Indonesia 3. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sugono,Dendi.2003.Buku
Praktis Bahasa Indonesia 1.Jakarta:Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional
Halo Mbak Ratih, saya Debby dari Jatinangor, mbak saya sedang mencari buku Jendela-Jendela karya Fira Basuki untuk keperluan skripsi. Apakah mbak Ratih tahu di mana saya bisa mendapatkannya mbak, atau apakah saya bisa minta tolong fotokopikan buku ke mbak nanti saya transfer biaya dan ongkirnya. Makasih ya mbak, maaf sebelumnya merepotkan :).
BalasHapuscoba cari di gramed dulu mbak. Atau di perpus sekolah-sekolah SMA. Dulu saya menganalisis novel tersebut, meminjam novel Jendela-Jendela di perpus SMAN 98 Jakarta. Atau coba mba cari di perpustakaan nasional di salemba.
HapusTrimakasih lur. Manfaat bngt
BalasHapuskembali kasih, semoga bermanfaat :D
HapusApa asosiasi pengarang dalam novel tersebut?
BalasHapusMaksudnya asosiasi pengarang app mba?
Hapus